Aku Menulis, Maka Aku Hidup


Sudah beberapa bulan aku tak menyentuh blogku ini. Bahkan untuk sekadar menulis catatan harian sekali pun. Namun yang aku syukuri, aku masih tetap menulis. Meski tidak di blog ini. Aku menulis di blog teman, dan website orang tak di kenal.

Tulisan yang tak seberapa ini ku maksudkan sebagai permohonan maafku pada ‘Proses Yang Abadi’. Lama aku tak menyapa bersama ‘Proses Yang Abadi’. Tapi bukan berarti cintaku kepada tulisan telah mati. Meski ‘Proses Yang Abadi’ bukan lah media yang pertama, namun dari sana lah aku belajar tentang eksistensi tulisan.


Yang penting sekarang, aku tetap menulis. Karena dengan begitu lah aku hidup. Aku hidup karena aku menulis. Dan aku juga sudah memutuskan untuk hidup dari menulis. Dan besar kemungkinan, jika aku berhenti menulis, aku akan mati. Bahkan tidak menyisakan nama seberkas pun. Dan ‘Proses Yang Abadi’ merupakan teman sejatiku untuk terus berproses menjadi penulis yang abadi.

0 Response to "Aku Menulis, Maka Aku Hidup"

Posting Komentar